Cari

Minggu, 09 Desember 2012

Apa sih editor itu ?

Apa Sih Editor Itu? 

Anda pasti sering mendengar istilah editor. Hayo, ngaku aja. Editor sebetulnya punya padanan kata yang asli bahasa Indonesia: penyunting. Begini, kata edit sepadan dengan kata sunting. Sehingga editor sepadan dengan penyunting, dan editing sepadan dengan penyuntingan. Meski demikian, tampaknya istilah editor – yang merupakan kata serapan dari bahasa asing – justru lebih banyak digunakan dalam pemakaian sehari-hari, ketimbang kata penyunting yang asli bahasa Indonesia. Sedikit aneh memang.
Editor punya beberapa makna, tergantung pada domain pemakaiannya. Dalam dunia pers, editor adalah orang yang bertugas untuk merencanakan dan mengarahkan penerbitan. Padanan katanya adalah redaktur. Dalam dunia pers, editor ada beberapa macam: pemimpin redaksi (editor-in-chief), redaktur pelaksana (managing editor), dan redaktur (editor). Adapun editorial adalah opini redaksi tentang suatu masalah.
Dalam dunia perfilman, editor adalah orang yang menyusun dan merakit film / pita rekaman dengan cara memotong-motong dan memasang kembali.
Adapun dalam dunia penerbitan buku, editor adalah orang yang bertugas untuk mencari dan menyeleksi naskah, lalu menyunting isi, bahasa, ilustrasi, dan layoutnya, kemudian terakhir mengecek proof (naskah siap cetak).
Sampai disini sudah jelas kan apa itu editor.
Nah, selanjutnya saya akan fokus berbicara soal editor dalam dunia penerbitan buku. Sebagaimana sudah dinyatakan secara singkat diatas, tugas utama editor dalam dunia penerbitan buku ada tiga:
1. Membaca dan menilai naskah
Editor harus menentukan kelayakan terbit suatu naskah. Apakah cerita yang terkandung dalam naskah tersebut cukup berbobot untuk dibagikan pada pembaca? Apakah gaya berceritanya cukup enak dibaca sehingga tidak membingungkan yang membacanya? Selalu timbul pertanyaan, kalau buat saya naskah ini tidak menarik, apakah buat orang lain menarik? Kalau memang naskah ini tidak layak terbit, bagaimana menyampaikannya pada si pengarang?
2. Mengedit
Tugas ini makan waktu yang cukup lama. Ada dua macam editing: substansial editing dan mechanical editing. Substansial editing adalah mengedit substansi materi buku. Sedangkan mechanical editing adalah mengedit naskah buku dari sisi kebahasaan (seperti struktur kalimat, ejaan, diksi, dan sebagainya).
3. Membaca dan mengoreksi proof
Meskipun bisa dibilang lebih ringan daripada dua tugas diatas, membaca proof tidak boleh diremehkan. Justru di sini dibutuhkan ketelitian ganda: bagaimana caranya mencermati dan mencari kesalahan dari apa yang sudah (nyaris) sempurna.
Oke, sekarang kita bicara tentang macam-macam editor dalam dunia penerbitan buku. Mirip dengan yang ada di sebuah perusahaan pers, editor di perusahaan penerbitan buku biasanya terdiri atas: editor kepala, editor, copy editor, layout editor, right-editor, dan editor pembantu.
Editor kepala (chief editor) adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan fungsi editing di perusahaan tersebut. Ia membawahi para editor. Sedangkan para editor itu sendiri biasanya menangani kategori-kategori tertentu. Misalnya, editor buku anak-anak, editor buku agama, editor buku fiksi, editor buku pelajaran sekolah, editor buku komputer, dan sebagainya. Para editor tersebut bertanggung jawab untuk mencari dan menyeleksi naskah, sesuai dengan target penerbitan yang telah dicanangkan.
Adapun copy editor (penyunting naskah) adalah orang yang bertugas untuk menyunting naskah dari sisi kebahasaan (mechanical editing). Layout editor bertugas untuk memberi arahan dan menyetujui layout (perwajahan) buku. Right editor khusus menangani masalah hak cipta. Sedangkan editor pembantu bertugas untuk meneliti proof (naskah yang siap cetak) dan memastikannya bebas dari kesalahan meski hanya satu kesalahan

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template designed using TrixTGTemplate Cinemateca, Criado Por: Katatempla.